Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "ilmu tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi
a. Wikipedia Indonesia
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
b. Destertt de Tracy
Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu.
c. Descartes
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
d. Machiavelli
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
e. Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
f. Francis Bacon
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
g. Karl Marx
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.
Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi dengan padanan dari arti kata Mabda’ dalam konteks bahasa arab.
Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada empat ideologi (mabda’). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, fasisme, dan Islam. Untuk saat ini tiga mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negarapun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.
Sumber konsepsi ideologi kapitalisme, sosialisme, dan fasisme berasal dari buatan akal manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).
Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia berkata:
"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya, atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan ras manusia, namun tidak perlu sekali."
Ideologi politik
Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, demokrasi kristen, fasisme, monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan demokrat sosial.
Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya yang sama. Merupakan dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai politik dan kebijakannya.
Ada juga yang memakai agama sebagai ideologi politik. Hal ini disebabkan agama tersebut mempunyai pandangan yang menyeluruh tentang kehidupan. Islam, contohnya adalah agama yang holistik.
A. KAPITALISME
1. Definisi Kapitalisme
Kapitalisme tidak memiliki suatu definisi universal yang bisa diterima secara luas, namun secara umum merujuk pada satu atau beberapa hal berikut:
• sebuah sistem yang mulai terinstitusi di Eropa pada masa abad ke-16 hingga abad ke-19 - yaitu di masa perkembangan perbankan komersial Eropa, di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal seperti tanah dan tenaga manusia, pada sebuah pasar bebas di mana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran, demi menghasilkan keuntungan di mana statusnya dilindungi oleh negara melalui hak pemilikan serta tunduk kepada hukum negara atau kepada pihak yang sudah terikat kontrak yang telah disusun secara jelas kewajibannya baik eksplisit maupun implisit serta tidak semata-mata tergantung pada kewajiban dan perlindungan yang diberikan oleh kepenguasaan feodal.
• teori yang saling bersaing yang berkembang pada abad ke-19 dalam konteks Revolusi Industri, dan abad ke-20 dalam konteks Perang Dingin, yang berkeinginan untuk membenarkan kepemilikan modal, untuk menjelaskan pengoperasian pasar semacam itu, dan untuk membimbing penggunaan atau penghapusan peraturan pemerintah mengenai hak milik dan pasaran.
• suatu keyakinan mengenai keuntungan dari menjalankan hal-hal semacam itu.
2. Perspektif Filosofi Kapitalisme
Kapitalisme adalah salah satu pola pandang manusia dalam segala kegiatan ekonominya. Perkembangannya tidak selalu bergerak ke arah positif seperti yang dibayangkan banyak orang, tetapi naik turun. Kritik keberadaan kapitalis sebagai suatu bentuk penindasan terhadap masyarakat kelas bawah adalah salah satu faktor yang menyebabkan aliran ini banyak dikritik. Akan tetapi, bukan hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme, melainkan juga ideologi lain yang ingin melenyapkannya, seperti komunisme.
3. Sejarah Kapitalisme
a. Merkantilisme
Pemerintah mendominasi bidang perdagangan selama berabad-abad namun kemudian malah memunculkan ketimpangan ekonomi. Para pemikir ini mulai beranggapan bahwa para borjuis, yang pada era sebelumnya mulai memegang peranan penting dalam ekonomi perdagangan yang didominasi negara atau lebih dikenal dengan merkantilisme, seharusnya mulai melakukan perdagangan dan produksi guna menunjang pola kehidupan masyarakat.
Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
b. Kapitalisme awal
Pada periode ini, mulai kembalinya peran Negara tidak hanya sebagai poenjamin kesejahteraan pasca perang, akan tetapi Negara dituntut untuk menjadi pemain kunci dalam perekonomian global. Tokoh pada masa kapitalisme awal ini adalah John Maynard Keynes. Seorang pemikir ekono mi dari Inggris pada awal decade 30 an. Pemikiran beliau mengenai konsep ekonomi adalah Negara dipercaya mampu memecahkan kontradiksipasar dan sebagai actor yang mampu mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan akonomi. Akan tetapi poandangan ini mulai runtuh ketika terjadi resesi ekonomi dunia pada awal 1980 an, sehingga muinculah paham neo liberalism. Sebagai tawaran atas penyelesaian resesi ekonomi dunia.
c. Neo liberalisme
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa paham ini merupakan tawaran atas penyelesaian resesi dunia pada awal 1980 an, dimana tokoh-tokoh pemikir dalam paham neo liberalism ini adalah Frederik Van Hayek dan Milton Fredmen. Pla pemikiran kedua tokoh ini adalah kembali pada sisterm ekonomi neo klasik.
Gagasan ini berkembang peasat didukung oleh kuatnya jaringan internasional yang kaemudian menjadikan paham ini menjadimkultural hegemoni bagi paham lain. System ekonomi ini pertama kali menjadi kebijakan pada tahun 1979 ketika Margareth Thatcher menjadi perdana menteri Inggris. Ciri-ciri paham ini adalah melakukan penghapusan kewajiban subsidi Negara, privatisasi BUMN, liberalisasi ekonomi, dan deregulasi ekonomi.
Kalau kita perhatikan dari awal masa perkembanganya, kapitalisme memiliki identivikasi yang khas :
1. System ekonomi kapitalisme mentasbihkan kebebasan individu untuk melihat alat-alat produksi dan modal bukan oleh Negara ( individual ownership)
2. Ekonomi pasar. Berdasarkan pada prinsip spesialisasi kerja dan hal itu tidak diatur oleh siapapun (market economy)
3. Persaingan ( Competition) sebagai konsekuensi dari system ekonomi pasar yang diterapkan.
4. Keuntungan (profit) sesuai prinsip ekonomi pasar mengeluarkan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya.
B. SOSIALISME/ KOMUNISME
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
Secara gerakan paham sosialisme dapat kita bagi menjadi dua, yaitu sosialisme utopis dan sosialisme ilmiah. Sosialisme Utopis atau Sosialisme Utopia adalah sebuah istilah untuk mendefinisikan awal mula pemikiran sosialisme modern. Para sosialis utopis tidak pernah benar-benar menggunakan ini untuk menyebut diri mereka; istilah "Sosialisme Utopis" awalnya diperkenalkan oleh Karl Marx dan kemudian digunakan oleh pemikir-pemikir sosialis setelahnya, untuk menggambarkan awal kaum sosialis intelektual yang menciptakan hipotetis masa datang dari penganut paham egalitarian dan masyarakat komunal tanpa semata-mata memperhatikan diri mereka sendiri dengan suatu cara dimana komunitas masyarakat seperti itu bisa diciptakan atau diperjuangkan.
Robert Owen (1771-1858) adalah seorang pemikir utama paham ini. Dia adalah pelaku bisnis sukses yang menyumbangkan banyak laba dari bisnis nya demi peningkatan hidup karyawannya. Reputasi dia meningkat ketika dia mendirikan suatu pabrik tekstil di New Lanark, Skotlandia dan memperkenalkan waktu kerja lebih pendek, membangun sekolah untuk anak-anak dan merenovasi rumah-rumah tempat tinggal pegawainya. Ia juga merancang suatu komunitas Owenite yang disebut New Harmony (Keselarasan Baru) di Indiana, AS. Komunitas ini bubar ketika salah satu dari mitra bisnisnya melarikan diri dengan membawa semua laba yang ada. Kontribusi utama Owen bagi pikiran kaum sosialis adalah pandangan tentang dimana perilaku sosial manusia tidaklah tetap atau absolut, dan manusia mempunyai kehendak bebas untuk mengorganisir diri mereka ke dalam segala bentuk masyarakat yg mereka inginkan.
Selain tokoh di atas, muncul pula nama Étienne Cabet (1788–1856). Dia dipengaruhi oleh pemikiran Robert Owen. Di dalam bukunya Travel and adventures of Lord William Carisdall in Icaria (1840) ia memaparkan suatu masyarakat komunal idealis. Usaha nya untuk membuatnya kembali (gerakan Icarian) gagal.
Charles Fourier (1772-1837) juga merupakan pemikir utama paham ini. Sejauh ini adalah seorang sosialis yang paling utopis. Menolak semua tentang Revolusi Industri dan semua permasalahan yang timbul menyertainya, ia membuat berbagai pendapat fantastis tentang dunia yang ideal yang ia impikan. Selain beberapa kecenderungan yang jelas-jelas tidak sosialis, ia tetap memberi kontribusi berarti bagi gerakan sosialis. Tulisan-tulisannya membantu Karl Marx muda dan membantunya memikirkan teori alienasi-nya. Fourier juga seorang feminisme radikal.
Istilah "sosialisme ilmiah" kadang digunakan oleh para penganut paham Marxisme untuk menguraikan versi sosialisme mereka, terutama untuk tujuan membedakannya dari Sosialisme Utopis dimana telah terdeskripsi dan idealistis (dalam beberapa hal mewakili suatu yang ideal) dan bukan ilmiah, yaitu, yang dibangun melalui pemikiran dan berdasarkan pada ilmu-ilmu sosial.
Sedangkan tokoh- tokoh sosialisme ilmiah yaitu yang kita kenal sebagai mazhab Frankfurt (Rherbert Marcus dkk). Tokoh-tokoh tersebut menghasilkan beberapa teori di antaranya teori kritis, teori hegemoni, dan yang sejenisnya. (Teori-teori tersebut akan kita telaah lebih lanjut setelah PKD)
C. FASISME
Pasca perang dunia I (1918), Negara- Negara seperti Jerman, Jepamg, Itali, Spanyol mengalami revolusi social yang mengubah corak pemerintahan yang sebelumnya. Di Jerman ada Adolf hitler, di Itali ada Benito Mussolini, di Spanyol ada Jendral Franco, dan di Jepang ada Kaisar Hirohito beserta Perdana Menteri Tanaka. Dimana tokoh- tokoh tersebut memiliki corak kepemimpinan yang sama. Di kemudian hari corak kep[emimpinan ini dikenal denngan istilah fasis.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.
Ciri-ciri ideologi ini adalah totaliter, yaitu Negara berkuasa penuh atas hajat hidup rakyatnya. Hal ini dibuktikan oleh pidato Hitler dalam partade kaum Nazi sebelum PD II “Kamu bukanlah apa-apa, negaramu adalah segalanya.”
Ciri kedua adalah nasionalis rasialis. Untuk mendukung garakan politik tokoh-tokoh fasis, mereka melakukan usaha untuk meyakinkan rakyat dengan sejarah- sejarah masa lampau atau pemurnian ras sebagai jalan untuk memakmurkan negaranya, seperti kejayaan Romawi kuno yang dilakukan oleh Musollini ataupun Ras Nordik di Jerman adalah ras tertinggi di dunia. Sampai pada Espanalisasi yang dilakukan oleh Jendral Franco untuk menghabisi perlawanan daerah Catalonia Spanyol (Barcelona dan sekitarnya) . Implikasi nyata dari ciri-ciri di atas adalah terbunuhnya enam juta orang yahudi di Jerman
Ciri ketiga paham ini adalah mengidolasi pemimpin. Bagi Hitler, Musollini ataupun Jendral Franco, kediktatoran harus ditempuh jika ingin membentuk Negara yang kuat.