Ketika kamu mengatakan, “saya bisa ke sekolah atau ke warnet.”, apakah yang kamu maksud:
- Saya bisa ke sekolah saja, atau saya bisa ke warnet saja, tetapi tidak mungkin pergi ke kedua tempat tersebut;
Ataukah yang kamu maksud:
- Saya bisa ke sekolah saja, bisa juga ke warnet saja, tetapi bisa juga sekaligus pergi kekedua tempat tersebut (misalnya, warnetnya terdapat di dalam sekolah).
Nah, kata “atau” di sini bisa memiliki arti eksklusif maupun inklusif. Karena ketidakjelasan arti “atau” di sini, sering orang salah menyimpulkan sesuatu, seperti yang terjadi pada percakapan berikut:
- Bomi
- Enjel, kamu lihat Mila tidak?
- Enjel
- Tidak, tapi sepertinya sedang di WC, atau mungkin dia sedang membersihkan sesuatu.
- Kongi
- Mila lagi di WC.
- Bomi
- Oh, kalau begitu ia tidak mungkin sedang membersihkan sesuatu.
Nah, Bomi melakukan kesalahan. Jelas, kalau Mila sedang di WC, sangat mungkin ia sedang membersihkan sesuatu juga (silahkan tebak). “Sedang di WC” dengan “sedang membersihkan sesuatu” bisa terjadi bersamaan, atau tidak bersifat eksklusif.
Lain halnya dengan contoh ini:
- Bomi
- Mila, hamstermu mana?
- Mila
- Dari kemarin menghilang. Sekarang mungkin masih hidup atau sudah mati.
- Kongi
- Pasti masih hidup, ia kan kuat.
- Bomi
- Oh, kalau begitu ia tidak mungkin sudah mati.
Contoh barusan logis, karena “masih hidup” dengan “sudah mati” tidak bisa terjadi bersamaan, atau bersifat eksklusif.
Bentuk umum dari kesalahan ini adalah:
- Bentuk
- A ∨ B A ∴ ¬ B
Bandingkan dengan silogisme disjungtif, silogisme disjungtif adalah logis:
- Silogisme disjungtif (logis)
- A ∨ B ¬ A ∴ B (silogisme disjungtif)
demikian juga yang bersifat eksklusif:
- Silogisme disjungtif (eksklusif)
- A ∨ B A ∴ ¬ B (silogisme disjungtif - eksklusif)
0 komentar:
Posting Komentar
Kirim Komentar anda melalui akun google...
Kalau belum punya, silahkan buat dulu...