Powered By Blogger

Profile

Foto saya
Just the notes to make my mind development as a journal.

KEBOHONGAN

| Jumat, 23 Maret 2012 | |


Pria baru dalam hidup Anda bersumpah bahwa dia sudah melupakan mantannya, namun Anda tahu bahwa dia menyimpan foto wanita itu di dalam dompetnya atau di jok motornya atau di laci mobilnya. Insting kewanitaan Anda memberi tahu adanya sesuatu yang tidak beres, namun Anda tidak bisa membuktikannya.

Siapa yang bohong?
Setiap orang bohong. Hampir semua kebohongan terjadi pada jumpa pertama di mana setiap orang ingin menampilkan diri mereka dengan sebaik-baiknya. Hampir semua kebohongan yang kita katakan adalah Bohong Putih (meminjam istilah Allan Pease). Kebohongan jenis ini dinyatakan sebagai cara agar kita dapat hidup bersama tanpa kekerasan dan agresi karena seringkali kita lebih suka mendengar distorsi yang halus dari suatu kebenaran dari pada fakta-fakta yang nyata dan pahit.Bila Anda punya hidung yang sangat besar, Anda tidak ingin mendengar kebenaran tentangnya - Anda lebih suka mendengar bahwa hidung itu tampak bagus, bahwa tak ada seorang pun yang memperhatikannya, atau bahwa itu adalah ukuran yang tepat untuk wajah Anda.

"Selalu katakanlah yang sebenarnya - dan kemudian larilah."_ PERIBAHASA

Bila Anda pernah mengatakan kebenaran absolut kepada setiap orang yang Anda ajak berinteraksi sepekan kemarin, maka di manakah Anda berada sekarang? Di rumah sakit? Mungkin di penjara. Bila Anda mengucapkan kata-kata yang tepat melintas di benak Anda sewaktu Anda sedang memikirkannya, bagaimana tanggapan mereka? Satu hal yang pasti: Anda tidak akan punya teman, dan mungkin akan berakhir sebagai pengangguran.Bayangkan percakapan ini:

"Hai, Joko Gendut. Kamu kelihatan payah sekali deh. Kenapa tidak pakai kutang saja untuk menopang kedua susumu yang melorot seperti punya wanita tua itu?
"Hai, Yuli. Kenapa kamu nggak mendatangi dokter ahli penyakit kulit untuk membereskan semua bitik-bintik hitam jelek di wajahmu itu? Dan mengapa tidak kau rapikan bulu-bulu di hidung besarmu itu?
"Hai, Anton. Kamu ini jelek sekalii. Kenapa kau tidak berpikir untuk merapikan pakaianmu untuk menutupi kejelekan di wajahmu itu?

Contoh-contoh ini adalah kebenaran. Kebohongan bisa berupa, "Hai, Joko. Badanmu kelihatan segar sekali" atau "Hai, Yuli. Kamu memang cewek keren" atau "Hai, Jagad. Kamu memang lelaki pekerja keras".

Kapan terakhir kali Anda berbohong? Mungkin Anda tidak benar-benar berbohong, namun cuma membiarkan seseorang membuat asumsi yang salah berdasarkan apa yang Anda katakan atau tidak katakan kepada mereka, atau hanya sedikit berbohong untuk menghindari menyakiti perasaan mereka. Mungkin itu hanya sedikit bohong putih - Anda bilang bahwa Anda suka potongan rambut mereka, warna cat rumah atau pasangan baru mereka padahal sebenarnya tidak - atau Anda tidak ingin mereka mendengar kabar buruk dari Anda. Mungkin Anda melebih-lebihkan hal yang kecil untuk menampakkan diri Anda lebih baik demi mendapat simpati atau pekerjaan yang Anda inginkan.

Tatkala Anda menjual motor Anda, mungkin Anda lupa mengatakan adanya kebocoran oli yang terus terjadi pada mesinnya sewaktu Anda bilang betapa bagusnya kondisi Motor itu. Mungkin Anda mencat warna rambut Anda agar tampak lima tahun lebih muda atau menyisir beberapa helai rambut yang tersisa untuk menutupi bagian kepala Anda yang botak, dengan pikiran bahwa Anda dapat membuat orang lain mengira bahwa Anda masih memiliki kepala yang penuh rambut bagus. Pernahkah Anda memakai sepatu hak tinggi agar supaya kaki Anda tampak lebih tinggi dari keadaan yang sesungguhnya, bantalan bahu agar terlihat otoritasnya, atau mungkin berbohong tentang umur dan berat badan anda?

Kita terus-menerus berbohong satu sama lain. Para orang tua berbohong kepada anak-anak mereka tentang seks dan para remaja berbohong kepada orang tua mereka tentang masalah bahwa mereka sudah pernah berhubungan seks. Sebutlah itu apa saja sesuka Anda - Semua itu adalah kebohongan.

"Hanya musuh saja yang mengatakan kebenaran. Teman-teman dan para kekasih berbohong tiada habisnya."_STEPHEN KING

Namun, terlepas dari semua itu. Manusia hanya bisa hidup dengan kebohongan. Karena kebohongan yang diperlukan, sebenarnya juga merupakan kejujuran. Karena kebenaran itu selalu tampil dalam INTERPRETASI (Ferry: 2012). Ada yang nampaknya betul tapi tidak benar.

Kalau anak kecil itu menjadi "gila seks" pada masa dewasanya hanya karena diberi "penjelasan seks" sedemikian rupa sehingga ia salah menginterpretasikannya - entah karena terlalu jelas atau terlalu merangsang - sekalipun benar dari segi ilmu, tapi salah dari sudut pandang yang lebih luas, yakni kemanusiaan.

Syeh Siti Jenar mengajarkan semacam atheisme pada santri-santri dan masyarakatnya yang berakibat pada kekacauan tatanan sosial saat itu (malas, jahat, amoral, dsb). Bukan karena yang diajarkannya keliru, melainkan karena yang diajari BELUM SIAP untuk menerima "kebenaran" itu, sehingga Wali Songo mengatakannya sebagai "keliru" karena "membocorkan rahasia ilahi". Yang benar, mestinya ia BERBOHONG saat itu dan BERSTRATEGI dalam mengajarkan sesuatu sesuai dengan tingkat kedewasaan yang diajari.


"Sebetulnya yang diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan Kemanusiaannya bukanlah kejujuran melainkan harmoni."_FERRY WARDIMAN.

0 komentar:

Posting Komentar

Kirim Komentar anda melalui akun google...
Kalau belum punya, silahkan buat dulu...