Ada cara sederhana untuk membuktikan bahwa agama adalah buatan manusia. Bukti bahwa agama adalah hasil perenungan, pemikiran dan penghayatan manusia akan hidup. Cara ini saya peroleh dari bisikan setan.
Syarat pertama coba bebaskan diri anda dari segala beban dogma dan keyakinan. Dan buka pikiran bebas anda tanpa rasa takut. Ini tidak ada hubungannya dengan dosa dan neraka.
Agama langsung mati jika tidak dipelihara manusia.
Kumpulkanlah semua kitab suci yang ada di dunia. Kemudian anda bakar sampai jadi abu. Jangan ada yang tersisa. Kemudian umumkan pada dunia. Semua manusia dilarang meyakini agama. Dilarang mempercayainya.
Nah, meskipun contoh ini agak naïf, tapi mari kita benar-benar berpikir. Apakah agama akan tetap ada jika hal itu kita lakukan bersama-sama?
Bisakah disimpulkan bahwa agama itu akan bertahan hanya kalau ada yang memeliharanya? Jika ada yang mau bersusah payah memperjuangkannya? Jika ada yang mau menjadikannya sebagai alat untuk bertengkar, untuk saling membunuh dan untuk saling berperang?
Agama yang diklaim, yang dikoar-koarkan sebagai pelindung manusia, sebagai petunjuk manusia, tapi kenyataannya manusialah yang bersusah payah melinungi agama. Manusialah yang memberi makan pada agama. Manusialah yang mendidik agama agar agama menjadi dewasa. Semakin sederhana cara berpikir manusia maka semakin sederhana pula agamanya. Semakin cerdas manusianya maka semakin cerdas pula agamanya. Dan begitulah seterusnya. Wajah agama adalah pantulan dari kondisi penganutnya.
Ibarat seorang pematung, manusia memahat agama sesuai kecakapannya dalam mematung. Jika seseorang bodoh mematung, maka patung yang dibuatnya juga tampak bodoh. Tapi ditangan seorang yang jago mematung, maka tampilan patungnya juga akan terlihat menarik.
Aritnya, agama adalah pantulan dari cara berpikir, cara merenung dan cara penghayatan manusia. Itulah sebabnya pada agama yang sama, minta ampun banyaknya wajah agama yang ditampilkan pemeluknya. Kenapa? Karena wajah agama akan tampil sesuai pemahaman setiap pemeluknya, baik secara indivdu maupun kelompok. Nah, bukankah itu artinya, agama adalah pemahaman manusia itu sendiri? Dan bukankah jika pemahamannya itu dicoret, maka agama otomatis akan hilang pada diri orang tersebut?
Akan hilang pada satu golongan tersebut?
Akan hilang pada satu golongan tersebut?
Itu sebabnya banyak kotbah dari para pemuka agama, yang mencemaskan jangan-jangan nanti agama akan punah. Nah loh, kok agama dicemaskan akan punah? Berarti manusia yang sibuk melindungi agama. Bukan agama yang jadi pelindung dan membimbing manusia. Kok punah tanpa ditolong. Siapa yang kuat dan abadi sebenarnya. Katanya agama abadi, tapi kok ketika tidak ada yang menghiraukan agama umatnya pada sibuk menambal sulam agama dan mempromosikannya ke sana kemari hingga ada yang main kroyok segala macam?
- Agama hanya ada jika manusia membuatnya
- Agama hanya bertahan bila manusia mempertahankannya
- Agama akan mati bila manusia sudah meinggalkanya
Dimana letak keistimewaan agama?
Kali ini mari kita berpikir realistis, jangan menghayal. Jangan berilusi.
Tapi sebagai perbandingan. Coba pahamai hukum alam. Hukum sebab akibat. Apakah hukum alam akan hilang jika anda tidak mempercayainya? Apakah matahari akan berhenti bersinar jika anda tidak mempercayainya? Apakah matahari akan mati jika semua manusia menghujat dan melecehkan matahari? Seperti kecemasan anda jika agama dihina dan dilecehkan manusia?
Dari penalaran di atas maka saya mengajukan kesimpulan:
Hukum alam adalah buatan Tuhan
Dan agama adalah buatan manusia
Dan agama adalah buatan manusia
So, bagaimana menurut anda?
Jangan lupa kendalikan emosi anda..
Jangan lupa kendalikan emosi anda..
0 komentar:
Posting Komentar
Kirim Komentar anda melalui akun google...
Kalau belum punya, silahkan buat dulu...