Sobat PAI. Community,
Diantara sekian banyak warisan dan nilai-nilai almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah bagaimana memanusiakan manusia serta bagaimana berislam secara sederhana namun mampu menyentuh asas kemanfaatan dan rahmat bagi seluruh alam.
"Islam Gus Dur itu Islam yang sederhana tapi mendalam," tutur KH. Yusuf Chudlori (akrab disapa Gus Yusuf) dalam tausiyah Haul Akbar ke-1 wafatnya KH. Abdurrahman Wahid di kediaman Jl. Warung Sila No. 10 Ciganjur Jakarta Selatan, kamis (30/12) malam.
Jadi islamnya Gus Dur, tambah Gus Yusuf, tidak terlalu hiruk pikuk dengan takbir. "Islamnya Gus Dur itu tidak boros takbir lah," papar Gus Yusuf disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang ini merasa risi atas aksi beberapa kelompok di kampus yang begitu reaktif dengan meneriakkan takbir dalam setiap aksinya. Mereka boros takbir, sedikit-sedikit teriak Allahu Akbar.
"Sementara kita yang di pesantren itu takbir sehari lima kali aja sudah puas," sindir Gus Yusuf.
Kepada para santri dan generasi muda, Kyai muda ini juga berharap kesederhanaan Islam ala Gus Dur bisa menjadi inspirasi agar mereka bangga dengan kesantriannya. "karena Gus Dur mampu membawa nilai-nilai pesantren itu kemana-mana," pungkas Gus Yusuf.
Dalam haul akbar ke-1 wafatnya Gus Dur, turut hadir beberapa tokoh seperti mantan ketua DPR RI Akbar Tanjung, mantan Jubir Presiden Gus Dur Wimar Witoelar, politisi PPP Lukman Hakim Syaifudin, dan juga keluarga dan kerabat serta teman dekat. (wrf)
0 komentar:
Posting Komentar
Kirim Komentar anda melalui akun google...
Kalau belum punya, silahkan buat dulu...