Powered By Blogger

Profile

Foto saya
Just the notes to make my mind development as a journal.

Complex Question

| Selasa, 21 Juni 2011 | |

Sering orang bertanya sesuatu dengan menambahkan kalimat, “Jawab saja ya atau tidak.”
A
Kalau pacaran boleh berciuman tidak?
Pendeta
Begini, ada hal-hal yang pada dasarnya baik.
A
Tolong jawab ya atau tidak saja.
Apakah setiap pertanyaan bisa dijawab dengan ya atau tidak saja? Seringkali sebuah pertanyaan mengandung banyak pertanyaan lain, atau sudah mengasumsikan sesuatu. Ini disebut pertanyaan yang kompleks, nama latinnya plurium interrogatium. Pertanyaannya sendiri bukan fallacy. Tetapi ketika pertanyaan yang kompleks harus dijawab dengan ketentuan tertentu, sering merupakan fallacy.
Heri
Jawab saja ya atau tidak, kamu sudah mengembalikan barang yang kamu curi?
Kasim
Hah? Apa maksudmu?
Heri
Jawab saja ya atau tidak.
Pertanyaan ini belum tentu bisa langsung dijawab. Karena si penanya sudah mengasumsikan bahwa orang inilah pencurinya.
A
Mengapa kamu begitu lemah, apa kesulitannya? Kamu seharusnya berjuang keras agar juara lomba. Kamu pasti bisa. Saya dan teman-teman mendukung kamu kok.
Hati-hati menanyakan pertanyaan seperti di atas. Belum tentu orang yang kamu tanya ingin menjadi juara.
Ingat juga bahwa dalam konteks menginterogasi tersangka kriminal, dibutuhkan jawaban yang jelas. Jadi jawaban “ya” atau “tidak” saja seringkali lebih dibutuhkan daripada penjelasan panjang lebar. Tetapi harus disusun pertanyaan yang benar-benar dapat dijawab dengan “ya” maupun “tidak”. Dengan kata lain, harus disusun pertanyaan yang tidak kompleks.

0 komentar:

Posting Komentar

Kirim Komentar anda melalui akun google...
Kalau belum punya, silahkan buat dulu...