Powered By Blogger

Profile

Foto saya
Just the notes to make my mind development as a journal.

Fallacies - Akibat Keterbatasan Bahasa

| Selasa, 21 Juni 2011 | |
Setiap kalimat yang kita ucapkan adalah berasal dari pikiran kita. Tetapi karena keterbatasan bahasa yang kita gunakan, juga kesulitan kita dalam mengutarakan sesuatu, maka seringkali yang orang lain mengerti berbeda dengan yang kita maksudkan.

Ekuivokasi




Kesesatan ekuivokasi terjadi ketika kamu menggunakan kata yang sama untuk dua maksud yang berbeda.
Kemarin ketika hari belum malam1 saya bermain malam2.
“Malam” yang pertama artinya malam hari, sedangkan “malam” yang kedua artinya mainan serupa lilin yang bisa dibentuk macam-macam.
Biasanya ekuivokasi yang dikatakan oleh dua orang dapat menjadi perdebatan konyol yang tak dapat diselesaikan.
Bomi
Agar sukses, kita harus menjadi orang yang bermimpi.
Mila
Mana bisa, kalau bermimpi artinya tidak berbuat apa-apa.
Bomi
Justru dengan bermimpi, kita akan terpacu untuk mencapai mimpi itu, sehingga kita bekerja keras.
Mila
Kalau orang lagi mimpi, sudah jelas dia nggak bisa ngapa-ngapain, ya jelas dia nggak mungkin kerja keras, goblok!
Ini perdebatan yang bodoh. Bomi dan Mila berdebat tentang “mimpi”, sementara “mimpi” yang dimaksud Bomi dengan “mimpi” yang dimaksud Mila berbeda. Yang dimaksudkan Bomi adalah cita-cita, sementara yang dimaksudkan Mila adalah mimpi ketika tidur.
Perdebatan semacam ini sering terjadi. Karena itu sebelum perdebatan dimulai, sepakatilah dahulu definisi-definisi istilah yang akan dipakai.

Amfiboli
Berbeda dengan ekuivokasi, kalau kamu mengatakan sesuatu yang bisa ditafsirkan berbeda-beda (ambigu), itu akan bisa memunculkan kesimpulan yang jauh dari yang kamu harapkan. Ini disebut kesesatan amfiboli.
Bentuk
Si x mengatakan P Si y mengira P adalah P’ ∴ P’ dan bukan P
Marilah kita menghapuskan semua peraturan sekolah yang tidak berguna itu.
Apa yang akan dihapuskan? Semua peraturan sekolah? Atau hanya peraturan sekolah yang tidak berguna? Atau peraturan dari sebuah sekolah yang tidak berguna?
Suatu ketika, Croesus, raja Lydia, ingin menaklukkan Cyrus, raja Persia. Ia berkonsultasi dengan seorang peramal terkenal di Delphi. Sang peramal mengatakan, “Kalau Croesus melawan Cyrus, sebuah tentara besar akan dihancurkan!” Setelah ia melawan Cyrus, ternyata tentaranya hancur semua. Ia telah menarik kesimpulan yang salah.

0 komentar:

Posting Komentar

Kirim Komentar anda melalui akun google...
Kalau belum punya, silahkan buat dulu...