Powered By Blogger

Profile

Foto saya
Just the notes to make my mind development as a journal.

Agama Mulai Membusuk

| Rabu, 05 Januari 2011 | |
Sobat PAI. Community,
Maaf jika pertanyaan ini agak bau bagi anda. Tapi saya kira sah-sah saja. Wong namanya manusia di beri akal oleh Tuhan tentu segalanya boleh-boleh saja dipikirkan. Asal mampu. Iya toh? Kalau tidak mampu ya sudah, kan tinggal diamalkan tanpa pertanyaan. Bukankah agama itu diklaim diturunkan Tuhan untuk orang yang berakal? Kalimat ini paling sering digunakan oleh umat beragama. Termasuk saya. Tapi tidak sedikit dari umat beragama yang menggunakan kalimat ini sebagai tameng untuk mendongkrak popularitas agama agar agama tetap bergengsi dalam dunia kebudayaan. Tapi giliran akal digunakan banyak yang kebakaran jenggot dan mengamuk.

Tapi anehnya Tuhan tidak pernah mengamuk.
Apakah ini suatu petanda bahwa agama mulai membusuk oleh umatnya sendiri? 

Pembusukan secara biologis biasanya terjadi ketika sel demi sel dalam tubuh mahkluk hidup mulai mati. Dan lama-lama kesatuannya secara organis mulai berantakan dan tidak terjadi lagi regenerasi sel demi sel untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Apa benar begini maksudnya ya? Ah …. Saya bukan ahli biologi. Cuma ngarang-ngarang saja.
Saya kira agama, yang jantungnya pada keyakinan juga butuh fondasi akal. Agar agama tidak hanya menjadi kumpulan dongeng. Bukankah umat beragama suka mengutip ungkapan ini:

Ilmu tanpa agama, buta
Agama tanpa ilmu, lumpuh
 
Dan ilmu, setahu saya basisnya adalah pikiran atau akal. Kecuali ilmu kesurupan. Tapi saya tidak ahli soal yang satu ini. Tapi yang jelas, saya melihat banyak umat beragama alergi dengan akal. Mereka lebih suka nakal (dalil naqli dalam istilah Islam, yaitu berdasarkan teks-teks keagamaan: Alquran dan Hadis).
Benar Alquran dan Hadis diklaim sebagai sumber yang paling otoritatif dalam Islam. Tapi apakah dengan menjadikan kedua hal ini sebagai perisai atau menjadikannya sebagai tablet sim salabim siap telan, apakah semua persoalan kegamaan langsung selesai? Apalagi bila menyangkut realisasi agama di pentas publik. Pada realitas sosial.

Agama mulai membusuk, benarkah?
Tulisan ini belum memberikan jawaban. Tapi baru sekedar pemancing ide. Baru sekedar sebagai mesin pemanas nafsu …eh salah. Makasud saya baru sebagai pemancing inspirasi bagi yang tertarik untuk memikirkannya. Tapi tentu bukan bagi yang alergi dengan akal.

0 komentar:

Posting Komentar

Kirim Komentar anda melalui akun google...
Kalau belum punya, silahkan buat dulu...